Alat musik unik
selanjutnya dinamai kalimba. Sebuah alat musik perkusi yang merupakan
versi modern dari alat musik tradisional dari Afrika yang bernama mbira.
Alat musik ini terdiri dari sebuah kotak suara dengan tuts-tus logam
yang menempel di bagian atas. Setiap tuts akan memberikan not atau nada
berbeda. Kalimba yang juga merupakan bagian dari alat instrument perkusi
juga lebih dikenal dengan nama piano jempol.
Alat musik unik
selanjutnya dinamai kalimba. Sebuah alat musik perkusi yang merupakan
versi modern dari alat musik tradisional dari Afrika yang bernama mbira.
Alat musik ini terdiri dari sebuah kotak dengan tuts-tuts logam yang
menempel di bagian atas. Setiap tuts akan memberikan not atau nada
berbeda. Kalimba yang juga merupakan bagian dari alat instrument perkusi
juga lebih dikenal dengan nama piano jempol.
Cara memainkan alat musik ini cukup
mudah hanya dengan memijit tuts yang terbuat dari lempengan logam yang
berada di atas buluh kayu berlubang. Suara yang keluar diperkuat oleh
resonantor dari lubang buluh kayu tersebut. Untuk menghasilkan nada
lebih tinggi, kita bisa mengatur lempengan logam tersebut. Jika
menginginkan suara nada tinggi, lempengan logam harus menjauhi logam,
sedangkan semakin dekat dengan lempengan logam ke lubang buluh kayu,
nada yang dihasilkan akan semakin rendah.
Bahkan kini bebrapa musisi di beberapa Negara, mengembangkan teknologi
dari alat musik kalimba. Beberapa di antaranya dibuat dalam bentuk
elektrik, sehingga suara yang dihasilkan terdengar lebih harmonis lagi,
dan kekuatan suaranya lebih keras.
Keunikan dari instrument alat musik ini menarik perhatian grup musik earth wind and fire
hingga membuat serta menyanyikan sebuah lagu khusus berjudul kalimba
story. Lirik dari lagu ini bercerita tentang alat musik kalimba. Bahkan
dalam musik yang dimainkannya disisipkan nada-nada dari instrument unik bernama kalimba tersebut.
Kalimba diperkenalkan di daratan Eropa
sekitar tahun 1960-an oleh Hugh Tracey. Dibantu para musisi, Tracey yang
mengenal kalimba sekitar tahun 1920 ketika ia pertama kali datang ke
Rhodesia atau sekarang Zimbabwe untuk membantu saudaranya diperkebunan.
Karena tertarik dengan mbira, Tracey mempelajari dan mengembangkannya di
Eropa dengan lebih modern dan diberi nama kalimba.
Uniknya.com, Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar