Rabu, 07 Mei 2014

Kalimba

Alat musik unik selanjutnya dinamai kalimba. Sebuah alat musik perkusi yang merupakan versi modern dari alat musik tradisional dari Afrika yang bernama mbira. Alat musik ini terdiri dari sebuah kotak suara dengan tuts-tus logam yang menempel di bagian atas. Setiap tuts akan memberikan not atau nada berbeda. Kalimba yang juga merupakan bagian dari alat instrument perkusi juga lebih dikenal  dengan nama piano jempol.
Alat musik unik selanjutnya dinamai kalimba. Sebuah alat musik perkusi yang merupakan versi modern dari alat musik tradisional dari Afrika yang bernama mbira. Alat musik ini terdiri dari sebuah kotak dengan tuts-tuts logam yang menempel di bagian atas. Setiap tuts akan memberikan not atau nada berbeda. Kalimba yang juga merupakan bagian dari alat instrument perkusi juga lebih dikenal dengan nama piano jempol.
Cara memainkan alat musik ini cukup mudah hanya dengan memijit tuts yang terbuat dari lempengan logam yang berada di atas buluh kayu berlubang. Suara yang keluar diperkuat oleh resonantor dari lubang buluh kayu tersebut. Untuk menghasilkan nada lebih tinggi, kita bisa mengatur lempengan logam tersebut. Jika menginginkan suara nada tinggi, lempengan logam harus menjauhi logam, sedangkan semakin dekat dengan lempengan logam ke lubang buluh kayu, nada yang dihasilkan akan semakin rendah.
Bahkan kini bebrapa musisi di beberapa Negara, mengembangkan teknologi dari alat musik kalimba. Beberapa di antaranya dibuat dalam bentuk elektrik, sehingga suara yang dihasilkan terdengar lebih harmonis lagi, dan kekuatan suaranya lebih keras.
Keunikan dari instrument alat musik ini menarik perhatian grup musik earth wind and fire hingga membuat serta menyanyikan sebuah lagu khusus berjudul kalimba story. Lirik dari lagu ini bercerita tentang alat musik kalimba. Bahkan dalam musik yang dimainkannya disisipkan nada-nada dari instrument unik bernama kalimba tersebut.
Kalimba diperkenalkan di daratan Eropa sekitar tahun 1960-an oleh Hugh Tracey. Dibantu para musisi, Tracey yang mengenal kalimba sekitar tahun 1920 ketika ia pertama kali datang ke Rhodesia atau sekarang Zimbabwe untuk membantu saudaranya diperkebunan. Karena tertarik dengan mbira, Tracey mempelajari dan mengembangkannya di Eropa dengan lebih modern dan diberi nama kalimba.

Uniknya.com, Juli 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar