Tifa merupakan alat musik khas Indonesia bagian Timur, khususnya Maluku dan Papua. Alat musik ini bentuknya menyerupai kendang dan terbuat dari kayu yang di lubangi tengahnya. Ada beberapa macam jenis alat musik Tifa seperti Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas.
Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara
dipukul. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau
dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan
biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk
menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknyapun biasanya dibuat
dengan ukiran. Setiap suku di Maluku dan Papua memiliki tifa dengan ciri
khas nya masing-masing.
Tifa biasanya digunakan untuk mengiringi tarian perang dan beberapa tarian daerah lainnya seperti tari Lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musik totobuang, tarian tradisional suku Asmat dan tari Gatsi.
Alat musik tifa dari Maluku memiliki nama lain, seperti tahito atau
tihal yang digunakan di wilayah-wilayah Maluku Tengah. Sedangkan, di
pulau Aru, tifa memiliki nama lain yaitu titir. Jenisnya ada yang
berbentuk seperti drum dengan
tongkat seperti yang digunakan di Masjid . Badan kerangkanya terbuat
dari kayu dilapisi rotan sebagai pengikatnya dan bentuknya berbeda-beda
berdasarkan daerah asalnya.[1]
Tifa totobuang
Tifa totobuang adalah musik asli yang sama sekali tidak dipengaruhi budaya luar. Musik ini merupakan musik khas warga yang tinggal di wilayah mayoritas Kristen.
Dalam beberapa pertunjukan musik ini biasanya disandingkan dengan musik
sawat, yang sebaliknya hanya dapat dimainkan oleh orang-orang yang
tinggal di wilayah mayoritas Muslim.
Masing-masing alat musik dari Tifa totobuang memiliki fungsi yang berbeda-beda dan saling
mendukung satu sama lain hingga melahirkan warna musik yang khas. Namun
musik ini didominasi oleh alat musik tifa. Terdiri dari tifa jekir,
tifa dasar, tifa potong, tifa jekir potong dan tifa bas ditambah dengan gong
berukuran besar dan totobuang, yang merupakan serangkaian gong-gong
kecil yang ditaruh pada sebuah meja, dengan beberapa lubang sebagai
penyanggahnya.
Sayangnya musik nan indah ini, sekarang sangat jarang kita nikmati.
Bahkan dapat dikatakan langkah. Musik ini hanya dapat dipertunjukan pada
event-event tertentu. Misalnya acara penyambutan tamu khusus,
pertunjukan kesenian daerah Maluku di luar daerah atau di luar negeri serta pada acara-acara adat. Pemainnya pun umumnya merupakan pemain yang diajarkan secara turun-temurun oleh orang tua mereka.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tifa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar