Marakas atau dalam bahasa asing disebut Maracas, Maracax'a, Maraca'
Mbara'ka, di kategorikan sebagai alat musik perkusi. Pada masa lalu
instrumen ini dimainkan secara tunggal, sebagai media penyembuhan
dalam banyak prosesi ritual hampir di seluruh Afrika, Amerika Selatan
dan Karibia. Marakas termasuk dalam jenis perkusi idiophones atau
autophones dan juga merupakan salah satu bagian penting dari musik
Cuba, Salsa, Rumba, Charanga dan Trova Ensemble. Jenis alat musik ini
hampir dapat ditemukan di seluruh dunia. Dalam Big Band dan Orkestra
biasanya menggunakan alat musik ini, itu dikarenakan pengaruh dari
berbagai musik Latin.
Pada umumnya, material luar instrumen perkusi ini
terbuat dari labu kering atau kulit kering yang dijahit. Juga bisa
dibuat dari kayu, jerami, kelapa, plastik dan sejenis buah squash,
yang diisi dengan biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan atau bahan yang
dapat beresonansi dengan labu kering (kulit luarnya). Hali ini
dilakukan agar menciptakan bunyi gemetar yang enak didengar dari
benturan ataupun pergesekannya dengan jenis bahan yang digunakan di
dalamnya. Sedangkan jumlah dari isi dalam tergantung pada estetika
sang pembuat atau pemainnya. Pada setiap marakas melekat sebuah batang
ataupun tongkat kayu silinder, sebagai alat bantu agar lebih mudah
memegang dan memainkan instrumen tersebut.
Cara
memainkannya seringkali dengan cara diguncangkan, hingga material di
dalamnya membentur dinding bagian dalam dari material luarnya dan
menghasilkan bunyi karakteristik yang khas atau suara yang tajam.
Marakas biasanya diguncangkan seiring dengan irama dalam ketukan dan
gerakan yang berbeda-beda yang membuat bisa kita berdansa, sebagian
penari juga menggunakannya disaat mereka sedang menari.
Marakas
memiliki berbagai ukuran dan bentuk, dari yang berbentuk telur
kecil, apel besar dan berbentuk lonjong. Yang biasa digunakan dalam
upacara tradisional di Venezuela (joropo) cenderung berukuran kecil, sedangkan yang biasa digunakan untuk mengiringi musik khas Amerika Selatan dengan nama lain bolero berukuran sedang. Dalam musik Latin Salsa cenderung berukuran sedang dan besar dan yang digunakan untuk prosesi karnaval terbuka cenderung berukuran besar.
Pada masa lalu, marakas juga digunakan sebagai bagian dari ritual Afro-Kuba, khususnya upacara penyembuhan (santeria). Marakas solo yang terbuat dari labu kering dengan material penutup dari bahan tenunan, juga digunakan oleh suku Araucanian di Chili oleh seorang dukun perempuan (mapuche)
dalam upacara penyembuhan. Instrumen ini juga memainkan peranan
penting dalam sebuah ritual agama suku Indian kuno pra-Columbus.
Walaupun
banyak yang menganggap permainan marakas cenderung dipenuhi
improvisasi, namun pemain marakas memiliki peran penting dalam
keseimbangan ketukan. Jadi peran ini tidak boleh dianggap remeh. Untuk
jenis marakas khas Venezuela (joropo) biasanya dimainkan dengan tempo 3/4 atau 6/8, atau yang biasa disebut dengan istilah virtuoso.
Pada
awalnya dalam beberapa budaya yang ada diberbagai belahan dunia
dikatakan bahwa bunyi dari alat musik ini meniru bunyi hujan atau ular
derik. Terkadang bila satu saja dari marakas ini dimainkan, volume
gemericiknya bisa lebih keras daripada alat musik lainnya yang sedang
dimainkan pula.
Cukup banyak dari musisi perkusi Reggae dunia
yang juga menggunakan alat musik Marakas sebagai bagian dari
aransemen dari karya-karyanya, sebut saja Bob Marley and The Wailers, UB 40, Manu Chao, Big Mountain
dan lainnya. Sedangkan pada musik Reggae Indonesia, ada beberapa
band ataupun musisi Reggae Indonesia yang juga menggunakannya sebagai
bagian dari aransemennya. Namun masih bisa dibilang bukan menjadi
bagian penting ataupun alat musik yang dibutuhkan dalam berbagai
aransemen musik Reggae Indonesia.
http://beritakorese.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar